Selasa, 25 Oktober 2016

puisi


menggadis
kisanak yocki
 
Dik Bil...
Jangan kaget tentang risalah jiwa kosong ini 
Dik Bil... 
Qolbuku mengaku bahwa, “aku adalah kamu, kamu adalah aku” 
Lihatlah, dirimu ada dalam diriku, aku ada dalam dirimu 
Dik Bil... 
Pengakuanku bukan bermaksud mengaku-aku diriku sebagai dirimu 
Melainkan kesadaran bahwa diriku bersatu dengan “ruh-mu” 
Inilah prinsip kemanunggalan dik 
Dik Bil... 
Pabila nanti kau tak sepaham denganku
Tentang prinsip kemanunggalan 
Kau boleh saja mecaciku, sebab aku bukan lelaki yang baik untukmu 
Jalanku terlalu curam dan terjal 
Tak tega saya seorang laki laki melihat kaki sang menggadis luka bercucuran darah 
Dik Bil... 
Kau adalah rantai penghubung antara dunia ini dan dunia yang akan datang 
Kolam yang manis buat jiwaku yang kehausan 
Sewindu aku menahan 
Kau adalah sebatang pohon yang tertanam di lembah sungai keindahan 
Memikul bebuah ranum 
Bagi hatiku yang kelaparan. 
Oct'16



Sasih sapulu
kisanak yocki
Aku melihat kau melambai
Aku mendengar "kesinilah"
Aku melihat kau berbisik
Aku mendengar "peluklah"
Jangkrik, apakah mungkin ini ilusi dini hari?
Terserahlah apa jadinya kau dipandang dengan teori
Bagaimana kau diucapkan dengan tulisan 
Kau telah memberikan RUH baru 
Menjadikan raga ini terlahir kembali 
Namun,, jangan kau turunkan hujan dibulan oktober 
Malang, Oct'16


0 komentar:

Posting Komentar