Oleh : RAZ Pion Catur
Ngopi adalah
aktivitas bersenggamanya kopi, rokok, dan pikir. Selalu nikmat, merangsang
‘birahi’ pikir terus menerus dan anti klimaks, kebulan asap-asap rokok membuat
suasana lebih romantis dan aromanya sangat menusuk. Kira-kira begitulah yang
saya rasakan dari pengalaman menjalani aktivitas ngopi. Dengan
begitu, Ngopi setidaknya saya yakini menjadi salah satu
aktivitas yang produktif; dari bersenggamanya kopi, rokok, dan pikir lahirlah
diskusi-diskusi ilmiah, obrolan ngalor-ngidul, berbagi ide
dan pengalaman, menulis, hingga meningkatkan relasi tanpa tendensi.
Warung kopi, dengan
segala dialektika didalamnya selalu menampilkan sebuah perspektif yang berbeda.
Yaitu sudut pandang dari manusia-manusia yang tidak menciptakan kelas (sosial),
natural dan tidak bertendensi. Ngopi mungkin hanya sebagian dari
kesenangan, namun kesenangan jika tidak dilakukan dengan total tentu akan garing.
Ngopi jika dilakukan dengan mantap, meresapi bagian-bagiannya, menyapa
lingkungannya, penuh canda tawa dan olah pikir tentu akan timbul rasa mendapatkan
kebebasan (kok seolah-olah yaa…he).
“NGOLING” adalah
singkatan dari Ngopi Keliling merupakan komunitas silaturrahim orang-orang
yang ingin merdeka dengan ide bebasnya. Manusia yang tak dibatasi oleh
mainstream apapun. disebut “Ngopi Keliling” karena digawangi oleh para pecinta Kopi,
Diskusi dan Silaturrahim. “Ngopi” yang dikatakan oleh para pecintanya adalah “NGObrol
PIntar” berbagai macam hal dibicarakan.
Dialektika di warung kopi telah
mengajak saya untuk selalu berimajenasi, merenung lebih dalam untuk mengenal
subtansi. Ada hal lain juga yang harus diakui, wajah keberagaman selalu hadir
diantara teman dalam lingkaran secangkir kopi. “Secangkir Kopi Bersama Kita”. disebut
“Kita”
karena ingin bersama. Bukan sekedar “Kami”. Kebersamaan dalam
kemerdekaan. Kebersamaan dalam kebebasan. Kebersamaan dalam moralitas
kemanusiaan. disebut “Keliling” untuk merujuk silaturrahim dari warkop ke
warkop. “Ngopi Keliling”, dibangun dan diinspirasi oleh “Kita”. Produktivitas
dalam bentuk apapun dan dalam kategori bernalar menjadi semangat gerak.
Walaupun begitu, tetap santai dan dikemas dengan segala yang “dianggap” tak
penting.
*Penulis adalah salah satu dari sekian ribu juta manusia Pecinta dan Penikmat Kopi.
0 komentar:
Posting Komentar